Cara Mengakrabkan Teman dengan Para Orang Penting
Dalam budaya masyarakat Indonesia, memanggil orang penting itu memerlukan kata sapaan. Coba panggil dosen, pejabat, orang yang lebih tua, atau lebih tinggi status sosialnya tanpa menggunakan kata sapaan pak atau bu. Efeknya bisa panjang dan menakutkan. Hanya mereka-mereka yang akrab saja dengan para petinggi ini yang bisa memanggil nama tanpa kata sapaan.
Dengan berpegangan pada fakta ini, kita bisa membuat teman-teman kita sedikit lebih akrab dengan para orang penting. Anda hanya perlu sedikit waspada, sedikit hati-hati, dan yang lebih penting, anda harus bisa bermain kata-kata.
Waktu semester 2 dulu, Saya pernah punya dosen bernama pak Ary. Namanya memang sama dengan saya tapi beliau ini sungguh angker. Beliau pintar, tapi nyaris tak pernah ada senyum di wajah beliau. Melihat hal ini, saya tidak tinggal diam. Saya lalu membuat teman saya yang bernama Wilda sedikit lebih mengakrabi beliau. Suatu saat, Wilda sedang ngobrol sama saya dan saya melihat pak Ary sedang berjalan sekitar 5 meter dari posisi kami berdiri.
Saya langsung bertanya kepada Wilda, “Wilda, kamu ngobrol sama saya gini emang kamu tahu nama saya?” Wilda menjawab, “Nama kamu Ary kan?” Untuk lebih memastikan pak Ary mendengar percakapan kami, saya ulangi pertanyaan saya dengan suara lebih keras, “Nggak denger, nama saya siapa?” Wilda nampak emosi dan mengulangi jawabannya dengan suara keras pula, “Ary Ary, nama kamu Ary!” Setelah saya yakin bahwa pak Ary mendengar suara Wilda, saya segera berlari menyelamatkan diri dari amarah pak Ary. Nasib Wilda? Alhamdulillah, dia baik-baik saja. Dia baru saja menikah beberapa hari lalu. Selamat ya Wilda.
Kemudian, mengakrabkan teman-teman saya dengan ibu dekan Bahasa dan Sastra adalah salah satu misi saya. Ibu dekan saya waktu memang baik. Walaupun kadang bu Tabiati sering marah saat lihat mahasiswa pakai kaos, tetapi beliau bukan pendendam. Nah, saat teman-teman saya sedang mengobrol, seperti yang Pandji Pragiwaksono lakukan di kuisnya dulu, saya berinisiatif mengajukan pertanyaan trivia, “Hayoo nama kipernya AC Milan Christian siapa? Pasti nggak ada yang tahu kaaan?” Sesaat sebelum mereka kompak berteriak “Abbiati!!” saya sudah lari karena ibu Tabiati hanya sepelemparan batu dari posisi duduk kami.
Saya pernah juga membuat seorang teman yang tidak perlu saya sebutkan namanya memanggil pak Yogi Sugito, bapak rektor kami, dengan akrabnya. Tapi harus diakui pada waktu itu saya juga nyaris kena. Saat saya belum siap lari, teman saya keburu menyebutkan karakter utama dalam serial kartun Oggy and the Cockroaches dengan lantang.
Have fun.